“Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepada-Ku.” (QS.Adz Dzariyat ayat 56).
Dari kutipan
ayat diatas mungkin kita sudah bisa memahami bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala
menciptakan jin dan manusia agar mereka beribadah kepada-Nya. Beribadah bisa lewat banyak hal, menjauhi
larangan dan melaksanakan perintah-Nya juga bisa dikatakan sebagai ibadah,
menjalankan shalat, berpuasa, zakat, dan haji sudah tentu menjadi kewajiban
seorang muslim dan itu semua adalah ibadah yang bersifat dan berhubungan dengan
Allah (hablumminallah). Di sisi lain ada yang namanya (hablumminannas) ibadah
yang berhubungan dengan sesama manusia, sebagai makhluk sosial manusia tentu
harus berinteraksi dan melakukan komunikasi
antar sesama. Apalagi jika terkait dengan posisi manusia yang diturunkan
ke bumi membawa titel khalifah.
Tuntutan
dan perintah dari Allah yang dirasa begitu berat dan besar, maka kita sebagai
manusia harus mempunyai persiapan. Seperti halnya seorang prajurit perang yang
akan bertempur dia harus mempersiapkan semuanya, strategi, senjata, rencana
kedua dan sebagainya adalah mutlak adanya jika ingin meraih kemenangan dalam
berperang. Hal ini juga sama jika diterapkan kepada kita manusia sebagai
khalifah dan sebagai hamba Allah. Kita harus bersiap dan mempunyai bekal untuk
memikul beban yang telah diberikan kepada manusia. Dengan cara apa? Menuntut ilmu.
Ilmu
tanpa agama buta dan agama tanpa ilmu lumpuh.
Begitu pentingnya ilmu bagi manusia seperti sepasang kaki yang berjalan
menuju suatu tujuan tertentu maka ilmu pun juga harus berjalan berbarengan. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda dalam sebuah hadits yang
isinya :”Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki
maupun perempuan.” (HR.Ibn Abdul Barr).
Dari hadits
tersebut manusia seharusnya bisa mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. Jika
kita ingin memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat maka harus mempunyai
ilmu. Ilmu bisa berupa pengetahuan umum dan agama dan lagi Rasulullah
Shallallahu ‘alihi wa Sallam bersabda :”Barang siapa menginginkan urusan-urusan
yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya, dan barang siapa
yang ingin (selamat dan bahagia) di akhirat, wajiblah ia memiliki ilmunya pula,
dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya, maka wajiblah ia memiliki ilmu
kedua-duanya pula.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Dalam sebuah
instansi atau perusahaan kita bisa melihat bagaimana mereka memberikan
persyaratan dan kualifikasi kepada para pelamar untuk bisa masuk dan diterima
sebagai karyawan. Para pelamar harus
mempunyai kualifikasi dalam hal ini mempunyai ilmu yang mumpuni sehingga dapat
membantu kinerja dalam perusahaan tersebut, semisal ilmu tentang teknik industri
dan manajenem. Sementara untuk dapat melakukan ibadah berupa shalat, zakat,
haji dan sebagainya juga diperlukan suatu ilmu yang mengajarkan dan menuntun
para hamba untuk melaksankan ibadah yang benar menurut syariat agama.
Maka
dari itu manusia sebagai hamba harus mempunyai ilmu akhirat dan manusia sebagai
khalifah di bumi juga wajib berilmu pengetahuan duia. Sudahkah kita berilmu?
Belum ada tanggapan untuk "Menuntut Ilmu"
Posting Komentar