Bersama Ibu |
Segala puji hanya kepada Allah yang telah memberikan segala kenikmatan yang tidak akan bisa terhitung, kenikmatan berupa Hidayah yang sejak dari lahir sudah saya dapatkan tanpa meminta dan diberikan secara gratis alias cuma-cuma. Hidayah itu adalah Islam, agama yang sudah menjadi panutan dari saya sebagai seorang bocah sampai menjadi dewasa. Ajaran yang dibawa oleh kedua orang tua dan diturunkan kepada kedua anaknya saya dan adik telah menjadi pegangan hidup dan panduan menjalaninya. Terimakasih Bapak dan Ibu.
Sebagai seorang anak yang lahir dari rahim wanita muslimah (ibu saya), dan kemudian di didik untuk menjadi manusia yang berakhlak dan berbudi pekerti baik, saya merasa sangat bersyukur. Nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan ibu kepada saya sejak kecil sangatlah penting untuk bekal hidup di masa depan baik di dunia maupun di akhirat. Ibu tidak pernah bosan dalam memberikan teladan kepada kedua anaknya, jangankan mengeluh ibu selalu bersabar dalam mengahadapi masalah dan cobaan yang datang silih berganti menghiasi hidupnya.
Dalam kehidupan sehari-hari ibu selalu memberikan contoh teladan kepada kedua anaknya, dari hal-hal yang dilihat sepele seperti mematikan TV setelah maghrib lebih baik digunakan untuk belajar. Dari hal-hal seperti itulah ibu menanamkan nilai positif sehingga dampaknya sampai sekarang saya dan adik sudah biasa tidak menonton TV setelah maghrib dan itu biasa-biasa saja. Ada beberapa poin yang bisa saya ambil dari ibu.
1.Sabar
Sifat sabar dari Ibu saya terlihat dari cara bagaimana beliau merawat dan membesarkan kami berdua dengan kasih dan sayang selama 20 tahun lebih tidak henti-hentinya mengawasi dan mengingatkan kami untuk selalu tidak meninggalkan kewajiban sebagai Ummat Islam yaitu melaksanakan ibadah Sholat lima waktu dimanapun kami berada.
2. Disiplin
Ini yang membuat saya iri dan merasa kalah, Ibu selalu disiplin dalam berbagai hal, jangan ditanya soal sholatnya hampir semua kegiatan rumah tangga semuanya tertata rapi dan disiplin. Dan saya masih berusah mencontohnya.
3. Tidak mudah menyerah
Seorang ibu memang sudah sewajarnya tidak mudah menyerah dalam menghadapi keluarganya, bagaimana menata dan mengelola rumah tangga menjadi tanggung jawab bersama, namun seorang ibu akan menjadi pemain utamanya kemana arah dan tujuan keluarganya dalam hal ini adalah anaknya akan di didik seperti apa dan nantinya jadi apa. Ibu tak kenal rasa lelah apalagi menyerah, karena sudah seharusnya seorang Ibu adalah Madrasah untuk anak-anaknya.
Kangen emak... :(
BalasHapusPulang dan temui....
BalasHapusKonten blognya bagus