Negeri Kretek Kudus
Kudus kota kretek, sebuah semboyan untuk kabupaten yang memiliki luas terkecil se-Jawa Tengah. Di dalamnya hidup berbagai macam keragaman sosial dan budaya, seperti Jawa, Cina dan Arab. Semua hidup berdampingan dengan rukun, damai dan aman sejahtera. Amin...
Kudus kotaku kota kretek, dimana menurut sejarahnya telah lama berdiri sejak puluhan tahun yang lalu perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri rokok kretek. Sebut saja Niti Semito, sang legenda kerjaan Roko Bal Tiga yang kini tinggal kenangan dan hanya menyisakan puing-puing bangunan kembar tua pada kanan dan kiri dari sungai gelis (kali gelis). Miris memang kalau melihat pada masa lalu, bagaimana sepak terjang Mbah Niti dalam melakukan manufer produksi dan pemasarannya, produknya bahkan sampai luar negeri padahal masih di zaman kolonial. Selain Mbah Niti juga ada perusahaan lain yang juga tak kalah bersaing.
Sumber : Google |
Namanya Djarum (PT.Djarum), adalah sebuah perusahaan yang juga bergerak dalam industri rokok hanya saja sampai saat ini perusahaan tersebut masih bertahan dan ikut andil dalam kancah perekonomian Indonesia. Lahir di Kudus dan mulai tumbuh menjelma menjadi perusahaan yang menggurita di setiap daerah, PT Djarum tidak hanya mementingkan produksi rokoknya di Kudus.
Terbang jauh ke Negeri timur seberang lautan dan pulau, hiduplah seorang petani yang setiap harinya selalu disibukkan dengan kemanjaan tanamannya. Pagi memulai aktifitas pergi ke ladang, sorenya pulang sehingga sampai datanglah masa-masa panen itu untuk kemudian petani tersebut bisa memetik hasil jerih payahnya selama ini.
Ladang Tembakau Virginia di Lombok, Sumber : www.efenerr.com |
Haji Sabaruddin adalah nama petani itu, sebuah nama yang mengisyaratkan sebuah sikap yang pebuh dengan keteduhan hati dan tidak mudah menyerah. Bertempat tinggal di Lekor, Lombok Tengah, ditemani angin semilir lengkap dengan kicauan burung yang saling bersahutan, melihat luasnya hamparan ladang hijau tanaman Tembakau yang siap untuk dipanen, Sabaruddin tersenyum lepas. Rasa senangnya membuat dia terlihat bahagia. Ya, karena dari ladang tembakau miliknya itulah tanah suci Makkah yang jauh disana bisa ia kunjungi dan datangi, dari tembakau itulah bangku-bangku sekolah tidak menjadi kosong karena ditempati oleh anan-ananknya untuk belajar di sekolah, dan lagi-lagi karena dari tembakau itu puluhan petani disana dapat bertahan hidup dan memperbaiki perekonomian keluarganya.
Haji Sabaruddin, Sumber www.efenerr.com |
Disini, di pulau yang jauh dari kota Kudus hidup dan berjalan sebuah sistem yang mengelola tembakau. Di datangkan dari Amerika tepatnya Virginia pada tahun 1985 sehingga orang-orang menyebutnya "Tembakau Virginia". Dari sanalah asal-usul rokok yang sekarang di produksi di Kudus bisa menjadi sebuah produk yang berkualitas tinggi seperti Djarum Super, LA Bold, Supermild dan sejenisnya.
PT Djarum memang sungguh-sunggug dalam melakukan tata kelola sistem produksinya sampai pada titik awal bahan baku rokok yaitu tembakau tidak lepas dari kontrolnya, hal itu tidak berlebihan karena memang tujuannya adalah menghasilkan kualitas nomor wahid produknya. Petani tembakau di sana kiranya cukup berbangga dan bersyukur karena PT Djarum menjalin kerjasama kemitraan dengan cara memberikan pengarahan terhadap para petani tembakau di Lombok. Hasilnya mulai dari pembibitan, pengovenan dan sampai pada tingkat siap kirim ke Kudus untuk di prosuksi semua tertata rapi dan urut.
Tempat Oven Tembakau, Sumber : www.efenerr.com |
Gudang Penampungan Tembakau, Sumber : www.efenerr.com |
Terinsprasi dari Gus Mul
Belum ada tanggapan untuk "Negeri Kretek Kudus"
Posting Komentar