Pelatihan Aplikasi Bencana
|
Peserta Pelatihan |
Berjumpa lagi dengan saya, gimana kabarnya teman-teman?
Semoga selalu diberi kesehatan dan keberkahan dalam hidup ini. Amin...
Saya mau cerita tentang kegiatan yang telah saya ikuti
selama satu-dua bulan kebelakang. Selama dua bulan ini status Djarum- Djaga
Rumah melekat pada diri saya. Ya karena setelah memutuskan untuk resign dari
perusahaan selama dua bulan itu belum mendapatkan job pengganti. Meski begitu
menjalin silaturahmi dengan teman- teman masih sering saya lakukan.
Mas Amri adalah salah satunya, dan darinya saya mendapatkan
tawaran untuk mengikuti pelatihan tentang software. Bagi saya mendengar hal itu
adalah sebuah kesempatan untuk mengembangkan diri dan menambah jaringan
pertemanan baru. Karena dari info yang saya dengar, pelatihan tersebut
melibatkan perwakilan dari dua kabupaten, yaitu Jepara dan Kudus.
Lokasi pelatihan ini berada di kawasan Pantai Kartini
Jepara, tepatnya di BBPBAP Jepara. Kebetulan karena lokasinya bertetangga
dengan Kudus, jadinya gak perlu repot-repot mikir transpot, lagi pula sudah ada
fasilitasnya. Di lokasi pelatihan saya akan menginap selama 4 hari dimulai
tanggal 20 - 24 Februari 2017. Saya juga tidak sendirian, karena akan ada 22
orang peserta pelatihan lain mewakili beberapa lembaga dan instansi yang
terkait seperti BPBD, LPBI NU, Pramuka, PMI, perguruan tinggi yang berasal dari
Kabupaten Jepara dan Kudus, Jawa Tengah.
|
Berpose dengan salah satu peserta |
Dalam pembagian lokasi para peserta akan dibagi dan dijadikan
satu dengan lainnya, saya kebetulan mewakili LPBI NU beserta dua teman saya
mendapatkan satu lokasi yang sama, hanya menambah satu orang peserta dari
Jepara mewakili GP Ansor Mayong. Jadi kami berempat akan mendiami satu rumah
selama 4 hari kedepan. Alhamdulillah, rumah yang kami tempati bisa dibilang
layak huni, hal itu terlihat dari rapi dan bersihnya ruangan. Dua kamar telah
siap dengan masing-masing dua tempat tidur dan yang tidak kalah penting iyalah
adanya Air Conditioner (AC) pada tiap-tiap kamarnya.
Kembali ke laptop....
Salah satu tujuan yang menjadikan kami sebagai peserta
pelatihan adalah mengenalkan dan menguasai aplikasi Java Open Street Map
(JOSM). Selain itu kami juga dituntut supaya bisa menerapkannya. Aplikasi ini
merupakan salah satu tools yang terbuka dalam penanggulangan bencana alam.
Dalam sambutan sekaligus pembukaan acara, ketua BPBD Kabupaten Jepara, Lulus
Suprayitno mengapresiasi program yang dilakukan oleh LPBI NU, karena selain
dipilih menjadi tuan rumah dari program LPBI NU. Di Jepara juga sangat rawan
bencana, sehingga dengan adanya pelatihan
kajian risiko bencana seperti ini dapat memberi solusi atas masalah
kebencanaan di Jepara.
Humanitarian Open Street Map Team (HOT) adalah pelatih yang
mendampingi kami selama pelatihan ini berlangsung. Materi yang diberikan juga
cukup banyak antara lain ; Open Street Map, Java Open Street Map, Pengenalan
GPS, OSM Trackers, Field Papers, Survery Lapangan dan Mapathon. Yang mana semua
aplikasi tersebut akan digunakan untuk Kajian Resiko Bencana terutama daerah
Kudus dan Jepara.
|
Survey Lapangan |
Acara pelatihan dalam rangka Penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB). Pelaksana Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan
Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) di dukung oleh Department of Foreign Affairs
and Trade (DFAT) Australia. Tujuan Program Penguatan Kapasitas Pemerintah dan
Masyarakat Lokal dalam Kesiapsiagaan untuk Respons Bencana yang Cepat dan
Efektif.
|
Dok.Pribadi |
|
Dok.Pribadi |
|
Dok.Pribadi |
|
Dok.Pribadi |
|
Dok.Pribadi
|
Postingan terkait:
Belum ada tanggapan untuk "Pelatihan Aplikasi Bencana"
Posting Komentar