Malam ini dapat pengetahuan berupa ilmu tentang keutamaan lapar dari pada kenyang, keutamaan mengurangi dunia (rasa senang, pakaian bagus, makan enak) dan sejenisnya. Kemudian saya berangan-angan dan memang ada benarnya juga.
Lapar belum tentu menyakitkan, mungkin
lapar dalam hal ini adalah makan secukupnya, apa saja yang memang ada untuk di
makan. Tentu dengan cara yang halal juga. Saya sendiri sudah pernah mencobanya,
malahan jika makan biasanya akan timbul rasa kantuk yang teramat sangat menyiksa,
bagaimana tidak. Hal itu terjadi ketika
sedang berada di pabrik tempat saya bekerja. Makanya saya mencoba membatasi
diri untuk menjaga pola makan. Semisal jika giliran mendapat shift pagi saya
sarapan seperlunya biasanya hanya dengan minum segelas teh hangat saja dan
makan pada siang harinya. Pada shift 2 pola makan saya rubah dengan makan siang
yang masih sama kemudian makan lagi pada malam hari sekitar ba’da waktu isya’. Sedangkan
untuk shift 3 pola makan masih sama untuk siang harinya kemudian makan lagi di
waktu sore atau malam sehabis maghrib. Pola makan seperti itu saya riset dan
terapkan pada diri sendiri, dan memang hasilnya bisa dirasakan. Badan menjadi
enteng, segar dan pastinya nggak ngantuan.
Ilmu yang saya dapatkan itu dari
seorang guru spiritual yang memberikan ilmunya dari Hadits, Alhamdulillah meski
sedikit tapi jika bisa mengamalkannya rasanya bahagia. Semoga bermanfaat.
rasulullah sendiri bersabda untuk berhenti makan sebelum kenyang... memang kalau kekenyangan malah tidak produktif ya...bawaannya jadi malas ngapa-ngapain..
BalasHapusbetul sekali mbak...
Hapussayangnya saya sendiri belum bisa mengontrol makan saya hehehe